Jumat, 25 Maret 2011

mbak shinta

Namaku Ferry aku adalah seorang laki-laki berumur 20 tahun, setiap harinya sibuk kuliah dan juga sebagai manager pada satu perusahaan keluarga. Aku berasal dari Medan lebih tepatnya Chinese Medan, penampilanku mungkin tidak terlalu rupawan tapi cukup enak dilihat, secara fisik tidak kurus lebih tepatnya bertubuh gempal bayangkan saja seperti Wayne Rooney.
Ohh.. yaa… My lovely namanya Shinta berumur 35 tahun, yaa… memang dia sudah berkeluarga dan sudah punya dua orang anak. Tapi setiap laki-laki yang belum tahu pasti mengira dia masih remaja, tidak kelihatan sedikit pun wajah seorang ibu yang sudah mulai termakan usia, bahkan sampai sekarang pun aku masih tidak menyangka dia sudah punya dua orang anak. Dia tinggal dengan keluarganya di pulau Borneo. Karena aku tidak mahir untuk menggambarkan ukuran2 tubuh, aku gambarkan saja dia sangat mirip artis Bella Safira.
Awal cerita kita berkenalan adalah ketika kita sama2 sedang dalam satu tread di XX dan saling memberikan komentar, lama kelamaan semakin sering ngobrol sampai akhirnya kita bertukar nomer HP. Sebuah perkenalan yang aneh memang tapi sangat berbekas, hingga akhirnya timbul rasa suka satu sama lain. Bukan karena nafsu semata tapi memang dia wanita yang sangat anggun dan hati ini telah berhasil direbutnya. Semakin hari hubungan kami berdua semakin dekat hingga tidak ada lagi kecanggungan untuk saling berterus terang bahwa kita telah sama sama saling menyukai. Namun karena kita terpisah begitu jauh aku di Jakarta dan dia di Kalimantan maka komunikasi cuma berlangsung lewat Hp dan chat.
Hingga saat yang kami nantikan tiba, minggu lalu dia dapat tugas di Jakarta, waaahhh… mendengar hal itu aku sangat senang tapi juga deg-degan karena ini pertemua pertama kami. Hari sabtu kemarin tepatnya dia datang ke Jakarta dan menginap disalah satu hotel dibilangan Kuningan. Siang harinya ketika aku sedang ngantor tiba-tiba ada panggilan masuk di Hp ku dan ternyata mbak shinta yang menelepon. ”Sayang aku udah di hotel nih, tar mlm km ada waktu?? Kalo ada kamu main ya ke sini, aku kangen…..” setelah mendengar itu aku sempat bingung mau jawab apa, tapi karena aku sendiri memang sangat ingin bertemu aku jawab ”iya.. tar mlm aku kesana”

Setelah menerima telp dari mbak Shinta..rasanya waktu berjalan sangat lambat… hampir tidak sabar aku menunggu saat pertemuan kami tapi akhirnya malampun tiba, bergegas aku menuju hotel dimana mbak shinta menginap. Setibanya di lobby hotel aku menelepon mbak Shinta dan mengabarkan bahwa aku sudah menunggu di lobby… mbak Shinta minta agar aku menunggu sebentar karena dia akan segera turun…sembari menunggu Mbak Shinta datang perasaanku rasanya tidak karuan..berdebar debar dan tegang sekali..aku mencoba untuk menenangkan diri dengan memainkan gadget ditangan … tiba tiba aku tersentak…dipintu lift yang terbuka aku lihat keluar seorang perempuan cantik yang berjalan dengan anggun mengenakan celana jins hitam dan atasan kaos yang juga berwarna hitam.. dandanan yang sederhana namun terlihat berkelas sekali… dan dia mirip sekali dengan mbak Shinta yang aku kenal selama ini lewat foto… hatiku bertanya tanya ..dia kah kekasih ku…duhaii…cantik sekali tidak terlihat sedikitpun bahwa dia sebenarnya adalah seorang ibu dari dua orang anak yang sudah lumayan besar…
aku jadi grogi ketika dengan gayanya yang anggun dia berjalan mendekati aku… sambil tersenyum dia mendekat dan menyapa.. hai sayang… Ferry kan?? Sedikit gugup aku membalas…iyaa.. mbak Shinta… sambil tidak melepaskan senyum dari wajahnya mbak Shinta menyodorkan tangan untuk menyalami aku..dan kemudia mencium kedua pipiku..hmmm tercium aroma yang manis sekali…ahhh mbak Shinta belom apa-apa.. aku dah hampir mabok dibuat nya…ternyata dia belum makan malam, maka kuajak mbak Shinta turun dan makan di resto dekat lobby hotel, ketika aku tanya ”Sayang mau makan apa??” truz dia menjawab ”Apa aja deh, yank” truz langsung bilang ”Kamu pesan yang ada kambingnya aja yank… kan kata orang daging kambing bisa menaikkan libido…” tak mau kalah langsung aku bilang ”Kalo ketemu kamu gak usah makan daging kambing jg uda naik nh…. hehehheee….” tidak terasa kami makan diselingi canda tawa, sampai akhirnya kita selesai makan dan dia mengajakku untuk mampir ke kamarnya. Sesampainya di kamar kami ngobrol sejenak, tiba-tiba mbak Shinta ijin ke kamar mandi.
Aku menunggu sambil menonton acara tv, cukup lama aku menunggu tiba-tiba mbak shinta keluar dengan busana super minim, dia cuma memakai baju tidur yang sangat tipis hingga dapat mencetak tiap lekuk tubuhnya yang indah. Sedikit canggung aku melihatnya, tapi kami tetap melanjutkan ngobrol namun perasaan aku sudah gak karu-karuan …. tidak terasa ngobrol cerita ini dan itu sudah larut malam. Aku berniat berpamitan dengannya ”Yank, ud larut malam nih…. Aku pulang dulu ya….” truz dia menjawab ”Yakin kamu mau pulang sekarang???” aku tahu maksud hatinya, aku jadi ragu..karena aku pernah menanamkan dalam hati aku bahwa aku hanya akan memberikan keperjakaanku pada istri ku kelak. Ragu-ragu aku jawab ”Iya…. ” kemudian aku pun melangkah ke arah pintu, tiba-tiba ketika pintu hampir terbuka, mbak Shinta memelukku dari belakang dan mengatakan ”Sayang jangan pulang… temenin aku malam ini…” dan ketika aku membalikkan badanku untuk menjawab ucapannya bibirku langsung dilumat olehnya.
Tanpa terasa akupun ikut dalam permainan bibirnya itu, karena ini adalah pengalaman pertama rasanya darahku berjalan begitu cepat. Eeeemmmmuuuaacchhh….mmuuaacchh… mmuuaacchh….. aku benar-benar tidak diberi kesempatan untuk menjawab. Cukup lama kita saling berciuman hingga tangan Shinta sekarang mulai aktif menjelajahi setiap lekuk tubuhku. Hingga pada selangkanganku, aku merasakan Shinta mulai mencuri-curi untuk membelai kejantananku….. Aku pun merasakan penisku mulai merespon dan mulai menegang. Lama-kelamaan tangan Shinta sudah benar-benar memainkan penisku meskipun masih terbalut celana jeans yang aku pakai. Baru pertama kali aku merasakan mendapat perlakuan seperti ini dari seorang wanita, tiba-tiba aku didorong hingga terduduk di sofa. Lalu Shinta mengatakan ”Aku buka ya celananya…..” dan lagi-lagi belum sempat aku menjawab dia sudah berusaha membuka kancing celanaku dan mulai menariknya turun beserta dengan CD yang kupakai. Waaahhhhh….. benar-benar malu rasanya, tapi mbak Shinta malah terlihat begitu senang dan tampak sedikit kaget melihat penisku yang sudah mulai menegang itu. Secara ukuran penisku mungkin tidak terlalu panjang, cukup sama dengan orang Indonesia kebanyakan.
tapi yang istimewa adalah diameternya dan kepala penisnya yang lumayan besar dan sangat merah itu plus urat-urat yang cukup besar ukurannya. Tanpa ragu Shinta mulai menggenggam penisku dengan lembut dan mulai mengocokya naik turun. Tak hanya itu saja sekarang mbak Shinta mulai sedikit demi sedikit menjilati kepala penisku. Aaaahhhhk… Sensasi yang sangat luar biasa, kemudia mbak Shinta mulai berusaha mendorong masuk semua penisku ke dalam mulutnya dan menahannya sesaat. Terkadang aku pun menahan kepalanya agar menahan agak lama dimulutnya Hhhuuuuhhhh….Hhuuu…. benar-benar nikmat rasanya, mbak Shinta terus melakukannya berulang kali hingga penis dan selangkanganku basah dengan air liurnya… Setelah puas memainkan penisku mbak Shinta menarik tanganku untuk berdiri dan menuntunku ke ranjang, lalu melepas bajuku, setelah itu tanganku kembali dituntunnya dan kali ini tanganku dituntun ke arah buah dadanya, sambil membisikkan pelan ”Remas yankk…..Remas yang lembut…” tanpa pikir panjang aku langsung mulai meremas buah dadanya yang cukup besar dan sangat padat, dengan puting berwarna merah kecoklatan.
Aku merasakan ketika meremas putingnya sudah mulai mengeras dan terdengar suara nafas mbak Shinta yang mulai tidak beraturan Sssssttt…. Hhhhhaaahh…. sambil terus mengatakan ”terus yank….jangan berhenti….” Kini aku tidak hanya meremas tapi sudah mulai menciumin putingnya dan sedikit menggigit-gigit kecil. Aku melihat mbak Shinta sangat menikmatinya, aku merasakan mbak Shinta mulai mendorong kepalaku agar aku tidak menghentikan jilatan pada putingnya. Setelah puas bermain dengan putingnya, aku pun memberikan kecupan diseluruh bagian tubuhnya sambil tanganku mulai mengelus gundukan daging di selangkangannya, ciuman aku mulai dari kening, lalu turun ke pipi, trus tidak ketinggalan di bibirnya aku melihat mbak Shinta terlihat sangat senang dan menikmatinya. Setelah puas dengan bibirnya aku pun turun menciumi lehernya yang jenjang, terus turun pada buah dadanya…. terdengar suara menahan kenikamtan dari mbak Shinta Ooooohhhww…Sssssstt…Ooohhh….Eemmmmmhhh…Ooo ooohhhh… terus fer….. sayang..akhhhh iya…jilatin terus sayang…disitu enak sekali…owwhhhh kamu pinter sayang…Aku pun merasakan tangan yang berada diselangkangan sudah mulai basah.
lalu ciuman aku turunkan di sekitar selangkangannya… Lalu pelan-pelan kuturunkan G-String yang dipakainya hingga terlihatlah vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu tipis disekitarnya, tanpa menunggu aba-aba dari mbak Shinta aku langsung mulai memainkan lidahku di vaginanya. Terdengar Shinta sedikit menjerit Ahhhhkkkkk……. terus yankkkkk……. Uuuuuuhhhh………… enak sayang…owwhhhh masukin lidah kamu di lobangnya sayang….yahh begitu….mainin terus lidah kamu sayang…uhhhh….jilat juga clitorisnya fer..terus fer..okhhhhh…enak banget sich fer…Aku pun terus melanjutkan jilatan dan sesekali memainkan klitorisnya dengan jari jariku hingga tampak mbak Shinta bener bener konak tubuhnya mengejang dan tersentak sentak menahan kenikmatan… Melihat hal itu aku semakin bersemangat memasukkan jari telunjukku ke dalam liang vaginanya yang telah basah dari tadi, sedikit ku tekan agak dalam sampai sampai shinta menjambak rambutku sambil menggigit bibir bawahnya , kemudian aku mulai mengocok naik turun hingga mbak Shinta menjerit Uuuuhhhkkkk…Ssssttt…Ooooooohhhhkk…..fer..ena k sekali sayang…owwhhh mbak mau keluar fer… owwhhhh…
dan tiba tiba tubuh mbak Shinta makin mengejang dan aku merasakan ada cairan hangat yang mengalir di tanganku, ternyata mbak shinta sudah mendapatkan klimaks pertamanya. Setelah mengatur nafas sejenak, mbak Shinta lalu mendorongku ke ranjang dan mulai mengulum penisku yang mulai menegang kembali, aduhhh rasanya bener benar enak di jilatin oleh mbak Shinta. Setelah puas memainkan penisku dimulutnya, Shinta membuka lebar kedua kakinya sambil memegangi penisku untuk diarahkan di vaginanya dengan posisi WOT. Setelah pas arahnya Shinta mulai menurunkan badannya, awalnya terasa sangat susah karena ukuran kepala penisku yang cukup besar. Tapi setelah terus dicoba akhirnya penisku tenggelam dalam vagina Shinta. Ohhh…. God…… enak benar vagina mbak shinta.. aku belum pernah selama ini merasakan kenikmatan seperti ini.. ”Akhirnya hilanglah keperjakaanku hari ini.” pikirku, Sementara mbak Shinta aku lihat sangat menikmati sekali dan dengan bernafsu mbak Shinta mulai menaik-turunkan badannya, lama kelamaan semakin cepat, aduuhhh gila….bener- bener enak meqinya mbak Shinta. Woooowwww….. tiba tiba aku merasakan seperti ada yang akan meledak dari penisku.
Merasakan hal itu aku langsung menarik mbak Shinta kebawah sehingga sekarang posisi berubah menjadi MOT, mulai dengan hentakan pelan, mbak Shinta kulihat memejamkan matanya sambil menahan nikmat, hingga akhirnya aku mulai mnghentakkan penisku maju-mundur dengan cepat dan semakin cepat sampai mbak Shinta berteriak pelan Ooooohhh…yaaa….terruuss….yannk…terruss…. . aku uda mau keluar lagi… Hingga akhirnya Oooohhh… SSsssstttt….. aku merasakan penisku seperti dicengkram dengan kuat oleh meqinya mbak Shinta badannya Mbak Shinta kembali mengejang dan terasa cairan hangat itu keluar kembali dan ternyata mbak Shinta mendapatkan klimaks keduanya. Setelah berhenti sejenak aku menarik tubuh bak Shinta untuk turun dari ranjang dan aku balikkan badannya membelakangi aku kemudian aku memasukkan penisku dari belakang. Mulai kugoyangkan penisku maju mundur secara beraturan. Semakin lama semakin cepat hingga aku merasakan ada yang sudah mau keluar dari penisku….
Lalu cepat-cepat aku keluarkan penisku dari vagina mbak Shinta dan dia pun sudah siap menampung cairan spermaku, aku kocok sedikit penisku tepat didepan mulut mbak Shinta lalu… Hhhhoooooohhhhhhhh………. Ssssstt….. Tumpahlah seluruh cairan spermaku dimulut indah mbak Shinta, dan tanpa merasa jijik Mbak Shinta menelan semua sperma yang tumpah kedalam mulutnya dengan lahap dan bernafsu…bahkan kemudian sisa sisa sperma yang ada di penis aku juga dengan bernafsu dijilatinnya sampai habis tidak bersisa…. Setetah kegiatan hebat dan penuh kenikmatan itu kami berdua langsung menuju kamar mandi untuk saling membersihkan tubuh masing-masing dan saat aku melihat jam, HHHHaaaahhhhhhhhh…… Sudah jam 2 pagi, karena sudah sangat larut aku memutuskan untuk menginap disana ”Untung tadi sudah sempat bawa baju dan perlengkapan ngantor besok, sudah feeling kalo bakal kejadian kayak gini. Heheheeheeeeeee……” Hingga sekarang aku masih menunggu kesempatan ketemu selanjutnya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar